7 AKIBAT MEMANJAKAN ANAK

Setelah tulisan sebelumnya, yaitu “8 Katagori Anak yang Suka Manja” pada kesempatan kali ini saya akan mencoba sedikit mengulas tentang Akibat dari Memanjakan Anak.

Seperti pepatah mengatakan, tak ada asap kalau tidak ada api. Tak ada akibat tanpa adanya sebab. Artinya, antara sebab dan akibat adalah dua hal berbeda tapi tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain.

Sama halnya dengan pola asuh atau pola didik orangtua kepada anaknya. Karakter anak yang terbentuk kemudian adalah sebagai akibat dari pola asuh dan pola didik yang telah orangtua berikan dulu. Manja adalah diantaranya.

MENGAPA ANAK BISA BERKARAKTER MANJA?
Ketidaktegasan orangtua dalam mendidik anak adalah diantara hal yang menyebabkan anak bisa memiliki karakter manja.

Dalam proses mendidik anak, prinsip tegas adalah hal penting yang mesti diterapkan.
Mengapa?
Karena dengan ketegasanlah anak akan memiliki sikap disiplin, terbiasa menghargai waktu dengan sebaik mungkin, dan sebagainya. Semua hal ini akan tertanam dan melekat erat dalam karakter dan pribadi anak.

Tetapi, prinsip tegas dalam mendidik tersebut perlu dibarengi pula dengan prinsip lemah lembut penuh kasih sayang. Ibarat pepatah Sunda mengatakan:
“Leuleus liat tali, laér aisan landung kandungan”.

APA SAJA AKIBAT DARI MEMANJAKAN ANAK?
Terlalu memanjakan anak akan memberikan dampak bagi kehidupan pribadinya sekarang dan kelak di masa depan.

Dampak tersebut antara lain sebagai berikut, yaitu:

1. Anak tidak akan terbiasa untuk hidup mandiri atau selalu menggantungkan diri kepada bantuan orang lain.
2. Anak tidak akan dapat menghormati orangtuanya kelak sebagaimana mestinya.
3. Anak tidak akan memiliki rasa disiplin dan peduli akan waktu yang ia gunakan.
4. Anak akan terdorong menjadi pribadi yang liar dan tidak memiliki sikap hormat dan empati kepada orang lain.
5. Anak akan menjadi pribadi yang lebih suka menempuh cara-cara pintas, instan, serba cepat dan praktis tanpa menghargai pentingnya proses dalam meraih suatu hal.
6. Anak akan selalu mencari-cari perhatian (caper) kepada orang lain, agar mereka selalu memperhatikan dirinya.
7. Anak akan memiliki kepribadian yang rapuh, tidak tahan uji.

Sungguh menghawatirkan!

Oleh karenanya, kewajikan orangtua dalam mendidik anak seyogyanya memperhatikan keseimbangan antara prinsip tegas, lemah lembut, dan penuh kasih sayang.
Semuai itu demi pribadi dan masa depannya kelak.

Demikian semoga memberi manfaat dan menginsfirasi.

* Dari berbagai sumber.